Layanan Konseling Dalam Pendidikan Menengah Tinggi

Pendahuluan 

 Pengertian Bimbingan dan Konseling

 Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengeamudikan). 

 Bimbingan dan Konseling, adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya. Bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional yang bertujuan untuk membantu individu, khususnya siswa, dalam mengembangkan potensi diri dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, baik yang bersifat akademik maupun emosional. 

 Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. 

 Menurut Tohirin, bimbingan dan konseling merupakan sebuah proses bantuan yang diberikan kepada para individu atau kelompok dari para konselor atau pembimbing melalui tatap muka ataupun hubungan timbal balik antara keduanya. Agar konseli memiliki kemampuan ataupun kecakapan dalam melihat dan menemukan masalahnya.

 Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Konteks Pendidikan Menengah Tinggi

 Dalam konteks pendidikan menengah tinggi di Indonesia, layanan bimbingan dan konseling memiliki peran krusial dalam membantu siswa menghadapi masa transisi menuju dewasa, mengeksplorasi minat dan bakat, serta mempersiapkan masa depan akademik dan karier. 
 
 Selain itu, bimbingan dan konseling memiliki peran penting dalam konteks pendidikan menengah tinggi : 
1.Pengenalan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi, potensi, dan karakteristik mahasiswa. 
2.Membantu menyesuaikan diri dengan kehidupan di perguruan tinggi. 
3.Membantu mengatasi problema-problema akademik dan problema sosial-pribadi yang berpengaruh terhadap perkembangan akad.

Latar Belakang

 Situasi Umum Bimbingan dan Konseling di Sekolah Indonesia Saat Ini 

 Di Indonesia, layanan bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah menengah masih menghadapi berbagai tantangan. Banyak sekolah yang belum sepenuhnya memahami pentingnya bimbingan dan konseling, sehingga implementasinya seringkali kurang optimal. 

  Masalah Umum Yang Dihadapi Oleh Siswa di Sekolah Menengah Tinggi 
Masalah umum yang sering dihadapi siswa di sekolah menengah antara lain : 

1. Tekanan akademik yang tinggi, 

2. Konflik dengan teman sebaya, 

3. Masalah keluarga, 

4. Kebingungan dalam menentukan pilihan karier. 

5. Kurang Motivasi 

 Salah satu masalah yang paling sering dialami siswa adalah kurangnya motivasi diri. Motivasi siswa yang rendah ini dapat menyebabkan sulitnya untuk memperoleh hasil belajar maksimal karena tidak adanya dorongan internal untuk mencapai hal tersebut. Kurangnya motivasi bisa terjadi untuk mata pelajaran tertentu atau seluruh mata pelajaran yang disebabkan beragam faktor sehingga perlu dicari tahu penyebab yang melatarbelakanginya. 

 Beberapa penyebab umum kurangnya motivasi siswa, yaitu karena lelah dan stres, adanya kegiatan lain yang lebih menarik perhatian, merasa bosan, tidak menyukai guru mata pelajaran tertentu, kondisi kesehatan yang tidak baik, kurang tidur dan selalu mengkhawatirkan kegagalan.hingga beban belajar di luar batas kemampuan siswa. Jika telah menemukan salah satu masalah di atas maka tindakan selanjutnya adalah mengambil langkah spesifik untuk mengatasi kemungkinan penyebab rendahnya motivasi diri seorang siswa. 

Motivasi diri dapat diketahui, salah satunya dengan mencari tahu hal yang dapat memotivasi diri, seperti: 

 Kepuasan saat menyelesaikan tugas
 Menerima komentar yang baik dari guru
 Dianggap sukses oleh rekan atau orang tua
 Memperoleh hadiah/reward setelah belajar
 Mendapat nilai terbaik

 Apabila seseorang telah mengetahui faktor penyebab rendahnya motivasi sekaligus hal yang dapat membuat mereka termotivasi maka mengatasi permasalahan jadi lebih mudah. 

Di sisi lain, motivasi diri dapat ditingkatkan dengan menyimpan beberapa kutipan motivasi di meja belajar dari berbagai tokoh agar dapat menginspirasi diri untuk terus maju. Selain itu, memotivasi diri juga dapat dilakukan dengan makan makanan manis dalam porsi yang tepat juga berguna untuk memperbaiki mood, menambah sumber energi agar tidak lesu, dan meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis dan logis. 

Lebih lanjut, menghargai diri sendiri, memahami gaya belajar dan mengomunikasikan kesulitan yang dialami juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi kurangnya motivasi. Peran orang tua dan guru juga berperan penting dalam memberikan motivasi terhadap siswa mengenal kesuksesan atau kegagalan yang pernah mereka alami.

6. Banyak Gangguan 

 Pengaruh eksternal tak jarang membuat siswa merasa terganggu fokusnya dalam belajar. Misalnya, peran media sosial, televisi, teman, hingga game memiliki peranan dalam mengurangi fokus belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan langkah efektif untuk mengatasi gangguan ini seperti menciptakan lingkungan yang tepat untuk belajar maupun mengurangi ketergantungan penggunaan media sosial secara berlebihan (screen time). Agar dapat meminimalisasi distraksi dari luar, dapat melakukan hal berupa menjauhkan diri sementara waktu dari gangguan telepon, internet, serta membatasi sosialisasi di dunia maya atau mempertimbangkan untuk menghapus aplikasi yang dapat menghabiskan waktu. Sebisa mungkin, pergunakan internet untuk mendukung pembelajaran bukan menjadi gangguan dalam belajar. Apabila tidak bisa melakukan hal tersebut maka cobalah untuk mencari tempat belajar yang lebih tenang atau damai seperti perpustakaan maupun taman. 

7. Sulit Konsentrasi 

 Konsentrasi atau fokus menjadi masalah yang tak bisa dianggap remeh. Kehilangan fokus dan penurunan produktivitas meski telah menghilangkan jenis gangguannya dapat menjadi hal umum yang dialami setiap orang, termasuk siswa. 

8. Sulit Mengingat 

 Masalah umum di antara siswa dalam fokus adalah sulitnya mengingat suatu mata pelajaran. Untuk mengatasi kesulitan dalam mengingat materi yang diajarkan oleh guru, siswa dapat membuat poin-poin materi secara garis besar, memvisualisasikan materi melalui gambar, atau menggunakan akronim atau singkatan untuk mengingat rumus-rumus tertentu. Selain itu siswa juga dapat menggunakan beberapa permainan sebagai alat bantu untuk mengasah daya ingat seperti puzzle, catur, teka teki silang, dan lainnya. 

9. Tidak Menikmati Mata Pelajaran Tertentu 

 Siswa sering kali menyukai mata pelajaran tertentu entah karena tidak mahir di dalamnya, merasa bosan, atau merasa mata pelajaran tersebut tidak berguna bagi mereka atau bahkan tidak menyukai guru yang mengajarkannya. Cara mengatasi masalah ini, yaitu mengubah pola pikir siswa dengan memberikan gambaran lebih luas tentang pentingnya mata pelajaran tersebut di masa mendatang. Guru harus membantu siswa agar terinspirasi mengapa mereka perlu mempelajari mata pelajaran tersebut meski dianggap tidak relevan dengan tujuan karir mereka ke depan. Selain itu, menumbuhkan kepercayaan diri siswa terhadap mata pelajaran yang dianggapnya sulit dan tidak menyenangkan itu juga menjadi suatu hal penting untuk dilakukan.

 Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling 

 Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan adalah suatu disiplin yang berfokus pada upaya membantu individu, terutama siswa, dalam mengatasi tantangan dan mengoptimalkan potensi mereka di bidang akademik, sosial, emosional, dan karir. 

Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang holistik dan terintegrasi guna meningkatkan kesejahteraan siswa secara keseluruhan. 

Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan adalah untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan dukungan yang tepat untuk mengoptimalkan potensi mereka, mengatasi masalah yang mungkin timbul, mempersiapkan diri untuk masa depan, dan mencapai kesejahteraan. 

Peran dan fungsi Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan sangat penting dalam membantu siswa menghadapi berbagai tantangan dan mengoptimalkan perkembangan mereka secara holistik.

 Peran Utama Konselor Sekolah 

 Peran utama konselor sekolah adalah sebagai fasilitator yang membantu siswa mengenali potensi diri dan mengatasi masalah yang dihadapi. Konselor membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan akademik melalui berbagai layanan seperti konseling individu, konseling kelompok, dan program intervensi. Sebagai contoh, dalam satu kasus nyata, seorang siswa yang mengalami tekanan karena nilai akademik yang rendah berhasil dibantu oleh konselor melalui sesi konseling individu yang intensif, di mana konselor membantu siswa tersebut mengidentifikasi penyebab masalah dan merancang strategi belajar yang efektif. 

 Konselor sekolah yang berkeahlian konseling, fungsi utamanya membantu siswa melalui hubungan konseling. Berbagai aktivitas layanan dan konseling, sama-sama menjadi kepedulian spesialis bimbingan maupun spesialis konseling(konselor), hanya pemusatan seluruh tugas itulah yang membedakannya. 

 Konselor membantu siswa dalam mengatasi masalah emosional, seperti stres, kecemasan dan depresi. Mereka juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan meningkatkan kepercayaan diri.

 Upaya Konselor Membantu Siswa Dalam Mengatasi Masalah Akademik dan Emosional 

Upaya yang dilakukan bisa melalui dua pendekatan, yaitu : 

1)Pendekatan Disiplin, dan 
2)Pendekatan Bimbingan Konseling Kepada Siswa. 

Hal ini perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa.

 Contoh Kasus Nyata atau Studi Kasus Untuk Memperjelas Peran Konselor 

Membantu memecahkan kesulitan-kesulitan belajar, dapat mendorong semangat belajar dan dapat membina ketekunan dan kedisiplinan belajar siswa. Seorang konselor perlu mengembangkan konsep atau ide-ide mengenai rincian masalah, kemungkinan sebab dan juga kemungkinan akibatnya. Karena hal itu merupakan bekal dan ancangan bagi konselor untuk memperoleh pemahaman yang mantap mengenai kasus yang sedang ditanganinya. Sekali lagi 8 ditekankan bahwa ide-ide itu sebaiknya tidak boleh manjadi alasan yang menutup kemungkinan terungkapnya fakta-fakta baru dalam proses penjelajahan masalah secara lebih intensif, konselor tidak boleh terikat dan secara kaku berpegang pada ide-idenya, karena bisa jadi ide-ide yang dikembangkan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh melalui pendalaman masalah (Prayitno, 1999).

Metode dan Pendekatan Konseling  

 Metode Konseling Yang Digunakan di Sekolah Baik SMP/SMA (misalnya, konseling individu, konseling kelompok, program intervensi). 

Berbagai metode konseling digunakan di sekolah menengah, baik SMP maupun SMA, termasuk konseling individu, konseling kelompok, dan program intervensi seperti workshop atau seminar. 

Konseling individu efektif dalam menangani masalah spesifik dan personal, sementara konseling kelompok lebih fokus pada dinamika antar siswa dan pengembangan keterampilan sosial. 

Program intervensi seringkali digunakan untuk mengatasi isu yang lebih luas seperti bullying atau kesehatan mental. Efektivitas masing-masing metode tergantung pada kebutuhan spesifik siswa dan masalah yang dihadapi. 

Upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling untuk menangani siswa bermasalah dilakukan melalui dua pendekatan yaitu: 

1) Pendekatan Disiplin, dan 
2) Pendekatan Bimbingan Konseling. 

Kepada siswa, hal ini perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa. 

 Efektivitas Metode 

Metode problem solving cukup berhasil terhadap masalah-masalah yang dihadapi konseli. Metode problem solving efektif menurunkan gejala-gejala depresi konseli yang mempunyai masalah. Coates, Malouff, dan Rooke (2008) melakukan penelitian di Australia. Penelitian tersebut menggunakan metode problem solving dan dibuat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan subyek 65 anggota dan kelompok kontrol 64 anggota. Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas metode problem solving terhadap individu yang mengalami tekanan (stres, depresi, dan kecemasan). 

 Dampak Bimbingan dan Konseling 

Bimbingan dan konseling memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan layanan bimbingan dan konseling cenderung memiliki kesejahteraan emosional yang lebih baik, prestasi akademik yang lebih tinggi, dan keterampilan sosial yang lebih baik. Misalnya, sebuah studi menemukan bahwa siswa yang mengikuti program bimbingan dan konseling menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan mengelola stres dan konflik. 

 Dampak Positif Bimbingan dan Konseling Terhadap Perkembangan Siswa 

Penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan konseling memiliki dampak positif terhadap kemampuan siswa dalam mengenali dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Kemampuan ini memiliki signifikansi penting dalam perkembangan kesejahteraan psikologis siswa.

Tantangan dan Solusi 

 Tantangan Utama Yang Dihadapi Oleh Program Bimbingan dan Konseling Baik SMP maupun SMA 

Program bimbingan dan konseling di sekolah menengah menghadapi beberapa tantangan utama, seperti kurangnya sumber daya manusia yang kompeten, minimnya dukungan dari pihak sekolah, dan stigma negatif terhadap layanan konseling. 

 Solusi Untuk Mengatasi Tantangan Tersebut 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain meningkatkan pelatihan dan sertifikasi untuk konselor, memperkuat dukungan dari pihak sekolah dan orang tua, serta melakukan kampanye untuk mengurangi stigma terhadap layanan konseling.

Studi Kasus 

Dalam kamus psikologi (Kartini dan Gulo, 2000) menjelaskan dua pengertian dari studi kasus (case study) yaitu merurpakan suatu penelitian (penyelidikan) intensif mencakup semua informasi yang relevan terhadap seseorang atau beberapa orang yang biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis tunggal; merupakan informasi-informasi historis atau biografis tentang seorang individu, seringkali mencakup pengalamannya dalam terapi. 

Sebagai contoh sukses, sebuah SMA di Jakarta memiliki program bimbingan dan konseling yang berhasil dengan baik. Keberhasilan program ini didukung oleh beberapa faktor seperti adanya konselor yang berpengalaman, dukungan penuh dari pihak sekolah, dan keterlibatan aktif dari siswa dan orang tua. Program tersebut juga dilengkapi dengan berbagai layanan seperti konseling individu, konseling kelompok, dan workshop yang rutin diadakan untuk mengatasi masalah spesifik yang dihadapi siswa.

Kesimpulan 

Bimbingan dan konseling memainkan peran penting dalam perkembangan akademik dan emosional siswa di sekolah menengah. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, program bimbingan dan konseling dapat dioptimalkan untuk memberikan manfaat maksimal bagi siswa. Untuk meningkatkan program bimbingan dan konseling di sekolah, direkomendasikan adanya peningkatan pelatihan bagi konselor, dukungan yang lebih besar dari pihak sekolah dan orang tua, serta kampanye untuk mengurangi stigma terhadap layanan konseling. 

Referensi 

Gunawan, A. (2020). "Pentingnya Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah." Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(2), 45-56. 
Smith, J. (2019). "The Role of School Counselors in Student Academic and Emotional Development." Journal of Counseling Education, 12(3), 89-1


Penulis : Edeelweis Julyary
Dosen Pengampu : Veno Dwi Krisnanda M.Pd

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Layanan Konseling Dalam Pendidikan Menengah Tinggi"

Posting Komentar